Jumat, 08 Februari 2008

13 April 2036, Bumi Ditabrak Asteroid

13 April 2036, Bumi Ditabrak Asteroid

Kalau bumi ditabrak planet yang besarnya mendekati besar bumi, bencana yang diakibatkannya jauh melebihi gempa, banjir atau angin lesus. Hal ini merisaukan para pakar antariksa Amerika, NASA. Sebab pesawat antariksa Galileo, pada tahun ini mendapati adanya asteroit yang bergerak mendekati bumi dan diperkirakan 13 April 2036 menabrak bumi.

Menghadapi kemungkinan itu, astronot NASA, Edward Lu berpendapat cara satu-satunya menghindari bencana dengan meniru film bikinan Holywood, yakni “Armagedon”, dalam film ini dipaparkan, asteroid dihancurkan dengan bom nuklir. Tapi dalam “Armagedon” manusia di daratkan di asteroid yang akan membentur bumi kemudian memasang bom nuklir dan meledakkannya, sehingga asteroid berantakan dan batal membentur bumi.

Untuk melaksanakan penghancuran asteroid ala “Armagedon” jelas sulit, sehingga Edward Lu mengusulkan pengiriman pesawat angkasa luar yang membawa roket bermoncong nuklir dan ditembakkan ke asteroid, jauh sebelum barang menyebalkan ini mendekati bumi. Kini NASA menghimbau PBB untuk menyertakan semua negara agar berpartisipasi menghindari bencana internasional akibat asteroid yang dijuluki “Apophis” itu.

Astronot Apollo 9, Rusty Schweieckart, menyatakan belum tahu kawasan atau negara yang bakal ditabrak “Apophis”, sehingga negara terancam. Untuk ini Rusty mendesak PBB bikin komite khusus penanggulangan “Apophis” dengan membuat cetak biru bagi strategi global.

Saat ini NASA mengerahkan astronot, ahli mesin, dan ilmuan untuk merumuskan upaya paling aman untuk mengamankan bumi dari srudukan “Apophis”. Kontak dengan Rusia juga dilakukan, sehinggan astronot dan kosmonot bergabung dalam “The Association Of Space Eksplorers” kini bekerja keras untuk membuat proposal yang akan disampaikan ke PBB pada tahun 2009 nanti.

Kalau “Apophis” dijerat kemudian garis edarnya dirubah, bisa saja, tapi, teknisnya sulit dan membutuhkan biaya besar. Kalau dihantam dengan rudal nuklir bisa berdampak pada satelit-satelit diangkasa luar.(Sumber: KR, 2 Maret 07) Elang.

Kedelai Atasi Obesitas dan Diabetes

Seoul. Makanan ajaib, itulah julukan baru yang diberikan pada kedelai hitam (Glycine max). Julukan tersebut muncul setelah tim peneliti dari Korea Selatan menyimpulkan bahwa kedelai hitam mampu mencegah kegemukan (obesitas), menurunkan kadar kolesterol jahat pada darah dan menurunkan resiko diabetes.

Kesimpulan tersebut dimuat dalam Journal Of The Scince Of Food and Agriculture edisi Februari. Tim Korsel tersebut mempelajari dampak kedelai hitam pada 32 ekor tikus. Peneliti membiarkan tikus-tikus percobaan makan suplemen pangan yang mengandung kedelai hitam dalam berbagai tingkatan.

Setelah percobaan berjalan 2 minggu, diketahui bahwa tikus yang mendapat 10 % tenaganya dari kedelai hitam, kenaikan berat badannya hanya separuh kelompok kontrol yang diberi makanan lain. Tikus memakan kedelai hitam ini angka kolestrol jahatnya menurun 25 %.

Menurut David Bender, pembantu dekan Royal Free and University Collage Medical School In London mengatakan kedelai hitam mungkin menurunkan produksi asam lemak dan kolestrol dengan mempengaruhi metabolisme lemak pada hati dan jaringan adifose. Ini mungkin bisa menjelaskan mengapa kedelai hitam digunakan sebagai obat diabetes trdisional di Asia.(sumber : KR, 02 Maret 2007 ) Erick.

Tidak ada komentar: