Jumat, 08 Februari 2008

Eceng Gondok ( Eichhornia crassipes)

Eceng Gondok ( Eichhornia crassipes)

Di Indonesia, tanaman air ini kondang dengan nama eceng gondok. Termasuk salah satu tanaman air yang populer di Indonesia. Awalnya diatangkan dari Brasil oleh orang-orang Belanda sebagai tanaman hias. Tanaman yang mampu berkembang pesat ini kemudian dianggap sebagai gulma air.

Di Indonesia eceng gondok banyak ditemukan di Rawa Pening di Jawa Barat. Namun, dewasa ini banyak dimanfaatkan sebagai filter air dari polusi logam-logam berat. Bahkan sudah dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan dan pakan ternak.

Bunga tanaman ini tampil eksotis dengan warna ungu muda yang tersusun dalam malai dan hanya mekar untuk sehari saja. Biasanya terdiri dari 4 – 6 kuntum tiap tangkainya, daunnya berbentuk dengan ujung agak meruncing, warnanya hijau cerah dan permukaannya diselimuti lapisan lilin. Bentuk tangkai daun eceng gondok menggembung karena berisi rongga udara yang berfungsi sekaligus sebagai alat mengapung di air. Akarnya menggantung dan berambut, tumbuh memanjang kedalam air, perbanyakannya seperti pada apu – apu, yakni menggunakan runner. (Ano)

Tidak ada komentar: