Jumat, 08 Februari 2008

MENGENAL RUMAH JOGLO

MENGENAL RUMAH JOGLO

Jenis rumah tradisional ini sebagai satu-satunya bentuk rumah tradisional masyarakat Jawa. Jenis rumah tipe ini kebanyakan dimiliki oleh anggota masyarakat dengan strata sosial menengah ke atas, baik itu golongan bangsawan ataupun priyayi. Hal ini dapat dipahami, karena bentuk rumah Joglo membutuhkan bahan bangunan yang lebih banyak dan lahan yang lebih luas daripada jenis rumah yang lain. Mungkin karena faktor itu pula, muncul mitos dalam masyarakat bahwa joglo tidak pantas untuk dimiliki oleh rakyat jelata, melainkan hanya dapat dimiliki orang terpandang atau terhormat. Rumah joglo, seperti model rumah lainnya terdiri dari berbagai bagian, yang masing-masing mempunyai fungsi tersendiri.

Pendopo

Pendopo merupakan bangunan terdepan dari rumah joglo yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu atau tempat mengadakan upacara-upacara adat. Pada umumnya pendopo selalu terbuka atau tidak diberi dinding penutup. Kalaupun memakai penutup, maka yang digunakan adalah dinding dari kayu yang mudah dibuka atau gebyok. Secara filosofis, hal ini menggambarkan adanya prinsip keterbukaan yang dianut oleh tuan rumah.

Sentong

Bagian ini pada prinsipnya digunakan sebagai tempat tidur. Tetapi sebelum orang tua menikahkan anaknya, maka pintu sentong akan selalu tertutup atau terkunci. Sentong baru dibuka atau dipakai untuk tidur setelah anaknya dinikahkan. Sentong ini terbagi menjadi tiga yaitu:

1) Sentong Tengen ( Kanan )
Sentong Tengen dipergunakan sebagai tempat tidur bagi anak laki-laki yang telah dinikahkan.
2) Sentong kiwo ( Kiri)
Sentong ini merupakan tempat tidur bagi anak perempuan yang telah dinikahkan.
3) Sentong Tengah

Sentong Tengah disebut juga Petanen, Pasren, Pedaringan atau Krobongan. Sentong ini dianggap sakral dan digunakan untuk pemujaan. Masyarakat Jawa yang mayoritas menggantungkan hidupnya pada bidang pertanian, percaya bahwa Sentong Tengah adalah tempat bersemayamnya roh nenek moyang yakni Dewi Sri sebagai Dewi Kesuburan. Karena dianggap sakral, maka tidak sembarangan orang boleh memasukinya kecuali ada keperluan. Orang yang masuk sentong inipun harus hati-hati dan bersifat menghormati tuan rumah dalam hal ini Dewi Sri. Di sentong tengah ini diletakkan tempat tidur atau kantil lengkap dengan bantal guling, cermin dan sisir. Selain itu ada lampu minyak yang selalu menyala, baik di siang hari maupun malam hari.

Gandok

Gandok merupakan bangunan yang terletak di samping (pavilium). Biasanya menempel dengan bangunan bagian belakang. Arah membujur gandok melintang pada rumah belakang. Gandok berfungsi sebagai tempat penyimpanan perabot dapur, ruang makan dan terkadang berfungsi sebagai dapur.

Pringgitan

Pringgitan merupakan bangunan yang biasanya terletak di antara pendopo dan dalem. Bangunan ini dipakai untuk pementasan wayang/ ringgit.

Kuncung.

Kuncung adalah bangunan yang terletak di samping atau depan pendopo yang berfungsi sebagai tempat bersantai misalnya minum teh atau membaca koran.

Pawon.

Pawon merupakan bagaian dari suatu rumah joglo yang dipergunakan sebagai tempat untuk memasak atau pada dapur pada rumah sekarang ini. sumber: www.tourismsleman.com.(Mr teo).

Tidak ada komentar: